MENEMUKAN IDE POKOK DAN PERMASALAHAN DALAM
ARTIKEL MELALUI KEGIATAN MEMBACA INTENSIF
Membaca adalah salah satu jenis
keterampilan berbahasa dan juga suatu proses yang kompleks dan rumit. Membaca
yang kompleks dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal yaitu tergantung dari SDM atau diri individu
sedangkan faktor eksternal yaitu berasal dari motivasi luar dan keduanya baik
internal eksternal saling berkaitan. Faktor internal dan faktor eksternal bertujuan
untuk memetik dan memahami arti makna yang ada dalam tulisan. Tujuan membaca
adalah dapat memahami isi yang terkandung dalam bacaan, dapat menemukan ide
pokok dalam suatu bacaan, dapat mengetahui permasalahan yang ada dalam bacaan
dan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan serta dapat membandingkan isi
dari bacaan yang telah dibaca.
Membaca dapat diartikan sebagai
proses dari alat indera yaitu mata dan mulut serta pikiran yang berproses
mengartikan dan mengolah makna yang terkandung dalam tulisan atau bacaan. Kita
sering membaca bermacam-macam tulisan diantaranya dengan membaca artikel.
Artikel merupakan salah satu sumber informasi. Memuat hal-hal aktual yang
sedang dibicarakan dan menampilkan solusi terhadap persoalan tersebut.
Artikel menurut Kamus Besar
Indonesia adalah karya tulis lengkap misalnya laporan, , berita atau esai dalam
majalah, surat kabar, dan sebagainya. Artikel terdiri dari gagasan-gagasan yang
tertuang ke dalam bentuk kalimat pada masing-masing paragraf. Gagasan inilah
yang disebut dengan ide pokok penulisan. Biasanya kita sulit menentukan ide
pokok dan permasalahan yang terdapat dalam artikel karena disebabkan kurangnya
daya pemahaman dan memaknai isi dari suatu bacaan dan kurangnya pengetahuan
ataupun teknik dalam menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel. Kita
dapat menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel dengan membaca
intensif, sehingga kita dengan cepat menemukan ide pokok yang terdapat dalam
artkel.
Membaca intensif merupakan suatu
kegiatan membaca secara teliti dengan tujuan memahami keseluruhan isi bacaan,
baik yang bersifat tersurat maupun tersirat. Dengan membaca intensif kita dapat
dengan mudah menentukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel. Ide pokok
yang terdapat dalam artikel atau bacaan biasanya terdapat di awal kalimat
(kalimat deduktif) , diakhir kalimat ( kalimat induktif) dan di tengah kalimat
serta terdapat diawal dan akhir kalimat (campuran). Dengan demikian membaca
intensif dapat mempermudah para pembaca ataupun pelajar dalam menemukan ide
pokok dan permasalahan yang terdapat dalam artikel ataupun bacaan lainnya.
·
Membaca Intensif
Membaca
intensif merupakan suatu kegiatan membaca secara teliti dengan tujuan memahami
keseluruhan isi bacaan, baik yang bersifat tersurat maupun tersirat. Tujuan
membaca intensif yaitu dapat dengan mudah menemukan ide pokok dan permasalahan
yang dikaji dalam artikel atau suatu bacaan. Biasanya
kita sulit menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel karena kurangnya
pemahaman dan memaknai isi artikel atau suatu bacaan serta kurangnya
pengetahuan tentang cara menemukan ide pokok dalam artikel. Untuk itu kita
menggunakan cara membaca intensif dalam menemukan ide pokok maupun permasalahan
yang dikaji dalam artikel maupun dari bacaan lainnya.
A. Cara Menemukan
Ide Pokok dan Permasalahan dalam Artikel
Didalam menemukan ide pokok dan
permasalahan dalam artikel ada beberapa letak yaitu terdapat di awal kalimat
(deduktif), di akhir kalimat(induksi), di tengah kalimat dan di awal dan di
akhir kalimat (campuran). Cara menemukan ide pokok dan permasalahan dalam
artikel yaitu bacalah artikel kemudian temukan ide pokoknya, biasanya ide
pokoknya dijumpai di awal kalimat, di akhir kalimat dan di tengah kalimat serta
di awal dan akhir kalimat, bila perlu kalimat-kalimat penjelas atau gagasan
pendukungnya diabaikan. Setelah menemukan ide pokoknya dari masing-masing
paragraf, rangkaikanlah dengan kalimat yang sederhana dan efektif untuk
menjadikannya ke dalam satu kesatuan pikiran. Dengan demikian, pokok pesoalan
atau permasalahan yang dibahas dalam artikel menjadi jelas. Menemukan ide pokok
terdapat beberapa pola yaitu terbagi atas dua pola yakni:
B.
Pola Pengembangan Paragraf Secara Induksi
Pola pengembangan paragraf secara
induksi yaitu pola pengembangan ide pokok atau gagasan-gagasan yang terdapat di
akhir kalimat. Pola pengembangan paragraf secara induksi terdiri dari
generalisasi, analogi dan sebab-akibat. Generalisasi adalah proses penalaran
menggunakan beberapa pernyataan khusus dengan ciri-ciri tertentu untuk ditarik
simpulan yang bersifat umum. Analogi adalah cara bernalar dengan membandingkan
dua hal (atau lebih) yang memiliki sifat atau keadaan yang sama agar dapat
ditarik simpulan yang sejalan. Sedangkan sebab-akibat adalah penyebab dari
suatu masalah menuju akibat dari masalah tersebut.
C.
Pola Pengembangan Paragraf Secara Deduktif
Pola pengembangan paragraf secara
deduktif yaitu pola pengembangan ide pokok atau gagasan-gagasan yang terdapat
diawal kalimat. Pengembangan secara deduktif terdiri dari silogisme dan entimem.
Silogisme adalah sebuah cara menarik simpulan (konklusi) berdasarkan premis
yang ada. Premis adalah pernyataan yang dianggap atau diamsusikan benar.
Sedangkan entimem adalah silogisme yang diperpendek atau dipersingkat. Caranya
dengan melesapkan unsur PU (premis umum)..
Menulis Surat Lamaran Pekerjaan
Berdasarkan Unsur- Unsur
dan Struktur yang Benar
Untuk mendapatkan suatu pekerjaan di kantor
atau instansi, kita harus mengajukan permintaan atau permohonan ke bagian
kepegawaian. Permohonan itu tidak disampaikan secara lisan, tetapi secara
tertulis dalam bentuk suatu surat lamaran. Surat lamaran kerja harus disusun
dengan sebaik – baiknya karena surat lamaran merupakan perwakilan dari diri
sipelamar. Jika dibuat dengan cara dan bahasa yang asal – asalan, ada
kemungkinana untuk ditolak dan peluang untuk memperoleh pekerjaan menjadi
hilang. Cara menulis surat lamaran pekerjaan harus memenuhi syarat – syarat
tertentu:
-
Kepala surat
- Tanggal penulisan surat atau titimangsa
- Salam pembuka
- Pembuka surat
- Tujuan surat lamaran pekerjaan
- Mencantumkan identitas atau jati diri
- Memenuhi persyaratan yang ditentukan
- Penutup surat
- Tanda tangan dan nama jelas
- Tanggal penulisan surat atau titimangsa
- Salam pembuka
- Pembuka surat
- Tujuan surat lamaran pekerjaan
- Mencantumkan identitas atau jati diri
- Memenuhi persyaratan yang ditentukan
- Penutup surat
- Tanda tangan dan nama jelas
-
Menggunakan bahasa yang sopan dan
simpatik
-
Menggunakan kalimat yang efektif dan
komunikatif
-
Menggunakan bahasa yang baku dengan
menggunakan ejaan yang tepat dan benar
-
Tulisan harus rapi dan jelas
Di atas telah
dijelaskan bahwa surat lamaran pekerjaan harus dibuat sesuai dengan
svarat-syarat yang telah ditentukan agar dapat dibuat secara tepat dan sesuai
dengan tujuan Agar Anda dapat membuat surat lamaran pekerjaan vang tepat, maka
harus mengetahui kesalahan dan kekurangam sebuah surat lamaran pekerjaan. Di
bawah ini disajikan sebuah surat lamaran yang masih mengandung kesalahan dan
kekurangan. coba Anda analisis apa kesalah dan kekurangan surat lamaran
pekerjaan tersebut.
1. Telitilah surat lamaran pekerjaan
berikut dari aspek:
a. Strukturnya
b. Bahasa
c. Isi atau tujuannya
a. Strukturnya
b. Bahasa
c. Isi atau tujuannya
MENULIS RESENSI BUKU PENGETAHUAN BERDASARKAN
FORMAT BAKU
secara etimologis, kata resensi berasal dari bahasa
Latin, yaitu dari kata kerja revidere
atau recensere. Kedua kata
tersebut berarti melihat kembali,
menimbang, atau menilai.
Dalam bahasa Belanda dikenal dengan istilah recensie
dan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review.
Berbagai istilah tersebut
mengacu kepada hal yang sama yaitu mengulas sebuah buku. Kamus Umum Bahasa
Indonesia mengartikan resensi sebagai ”Pertim-bangan atau pembicaraan buku,
ulasan buku”Gorys Keraf mendefinisikan resensi sebagai ”Suatu tulisan atau
ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku” (Keraf, 2001 : 274). Dari
pengertian tersebut muncul istilah lain dari kata resensi yaitu kata pertimbangan buku, pembicaraan buku, dan ulasan buku. Intinya membahas
tentang isi sebuah buku baik berupa fiksi maupun nonfiksi. Berdasarkan beberapa
pendapat tersebut penulis menyimpulkan bahwa resensi adalah tulisan ilmiah yang
membahas isi sebuah buku, kelemahan, dan keunggulannya untuk diberitahukan
kepada masyarakat pembaca.
Sistematika Resensi
Sistematika resensi atau bagian-bagian
resensi dikenal juga dengan istilah unsur resensi. Unsur yang membangun sebuah
resensi menurut Samad (1997 : 7-8) adalah sebagai berikut: (1) judul resensi;
(2) data buku; (3) pembukaan; (4) tubuh resensi; dan (5) penutup. Penjelasan
tentang bagian-bagian tersebut penulis kemukakan berikut ini.
a) Judul Resensi
Judul resensi harus menggambarkan isi resensi. Penulisan
judul resensi harus jelas, singkat, dan tidak menimbulkan kesalahan penafsiran.
Judul resensi juga harus menarik sehingga menimbulkan minat membaca bagi calon
pembaca. Sebab awal keinginan membaca seseorang didahului dengan melihat judul
tulisan. Jika judulnya menarik maka orang akan membaca tulisannya. Sebaliknya,
jika judul tidak menarik maka tidak akan dibaca. Namun perlu diingat bahwa
judul yang menarik pun harus sesuai dengan isinya. Artinya, jangan sampai hanya
menulis judulnya saja yang menarik, sedangkan isi tulisannya tidak sesuai, maka
tentu saja hal ini akan mengecewakan pembaca.
b) Data Buku
Secara umum ada dua cara penulisan data buku yang biasa
ditemukan dalam penulisan resensi di media cetak antara lain:
a. Judul buku, pengarang (editor, penyunting, penerjemah,
atau kata pengantar), penerbit, tahun terbit, tebal buku, dan harga buku.
b. Pengarang (editor, penyunting, penerjemah, atau kata
pengantar, penerbit, tahun terbit, tebal buku, dan harga buku.
c) Pendahuluan
Bagian pendahuluan dapat dimulai dengan memaparkan tentang
pengarang buku, seperti namanya, atau prestasinya. Ada juga resensi novel yang
pada bagian pendahuluan ini memperkenalkan secara garis besar apa isi buku
novel tersebut. Dapat pula diberikan berupa sinopsis novel tersebut.
d) Tubuh Resensi
Pada bagian tubuh resensi ini penulis resensi (peresensi)
boleh mengawali dengan sinopsis novel. Biasanya yang dikemukakan pokok isi
novel secara ringkas. Tujuan penulisan sinopsis pada bagian ini adalah untuk
memberi gambaran secara global tentang apa yang ingin disampaikan dalam tubuh
resensi. Jika sinopsisnya telah diperkenalkan peresensi selanjutnya
mengemukakan kelebihan dan kekurangan isi novel tersebut ditinjau dari berbagai
sudut pandang—tergantung kepada kepekaan peresensi.
e) Penutup
Bagian akhir resensi biasanya diakhiri dengan sasaran yang
dituju oleh buku itu. Kemudian diberikan penjelasan juga apakah memang buku itu
cocok dibaca oleh sasaran yang ingin dituju oleh pengarang atau tidak. Berikan
pula alasan-alasan yang logis.
Bagaimana Meresensi Buku Novel?
Untuk meresensi novel terlebih dahulu kita harus memahami
unsur-unsur pembangun novel. Unsur pembangun novel tersebut antara lain sebagai
berikut: latar, perwatakan, cerita, alur, dan tema. Latar biasanya mencakup
lingkungan geografis, dimana cerita tersebut berlangsung. Latar juga dapat
dikaitkan dengan segi sosial, sejarah, bahkan lingkungan politik dan waktu.
Perwatakan artinya gambaran perilaku tokoh yang terdapat dalam novel. Pembaca
harus dapat menafsirkan perwatakan seorang tokoh. Cara penggambaran watak ini
biasanya bermacam-macam. Ada penggambaran watak secara deskriptif dan ada pula
secara ilustratif. Cerita novel bisa meliputi peristiwa secara fisik—seperti
perampokan, pembunuhan, dan kematian mendadak, namun juga peristiwa kejiwaan
yang biasanya berupa konflik batiniah pelaku. Alur berkenaan dengan kronologis
peristiwa yang disampaikan pengarang. Sedangkan tema merupakan kesimpulan dari
seluruh analisis fakta-fakta dalam cerita yang sudah dicerna. Sebelum menulis
resensi perlu memahami terlebih dahulu langkah-langkah yang harus ditempuh.
Berkenaan dengan itu Samad (1997 : 6-7) memberikan langkah-langkah tersebut
sebagai berikut:
A. Penjajakan
atau pengelanaan terhadap buku yang akan diresensi;
B. Membaca
buku yang akan diresensi secara konprehensif, cermat, dan teliti.
C.
Menandai bagian-bagian buku yang
diperhatikan secara khusus dan menentukan bagian-bagian yang dikutif untuk
dijadikan data;
D. Membuat
sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi;
E.
Menentukan sikap dan menilai hal-hal
yang berkenaan dengan organisasi penulisan, bobot ide, aspek bahasanya, dan
aspek teknisnya;
Mengoreksi dan merevisi hasil resensi
atas dasar kriteria yang kita tentukan sebelumnya. Berbagai buku paket mata
pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia juga menganjurkan langkah-langkah menulis
resensi novel. Buku Berbahasa dan Sastra Indonesia yang ditulis Syamsudin (2004
: 81) menyarankan langkah-langkah menulis resensi novel sebagai berikut:
A.
Tuliskan identitas buku pada awal
tulisan;
B.
Kemukakan sinopsis atau ringkasan novel
tersebut;
C.
Kemukakan pembahasan novel tersebut
dilihat dari unsur-unsur pembentuknya. Tunjukkan kelebihan dan kekurangan novel
tersebut disertai bukti berupa kutipan-kutipan;
D.
Bagian akhir diisi dengan simpulan,
apakah novel itu cukup baik untuk dibaca serta siapa yang layak membaca novel
tersebut.
Pendapat yang lebih ringkas tentang
langkah menulis resensi novel dikemukakan dalam buku paket lain yang ditulis
Permadi (2005 : 233) sebagai berikut:
A.
Pilihlah novel yang baru diterbitkan, biasanya 3 tahun
terakhir;
B.
Kemukakan identitas buku novel secara singkat berkenaan
dengan pengarang, tahun terbit, dan jumlah halaman, serta katalog;
C.
Kemukakan garis besar novel secara ringkat, kelebihan dan
kekurangannya.
Pendapat lain tentang langkah menulis
resensi dikemukakan oleh Raharjo (2004 : 54) sebagai berikut:
A.
Membaca contoh-contoh resensi;
B.
Menentukan buku yang akan diresensi;
C.
Membaca buku yang akan diresensi secara teliti;
D.
Mencatat hal-hal yang menarik dan yang tidak menarik dari
buku yang akan diresensi;
E.
Berlatih menyusun resensi.
Berdasarkan
beberapa pendapat di atas penulis melihat banyak persamaan tentang
langkah-langkah penulisan resensi. Jika semua pendapat tersebut digabungkan
maka secara garis besar langkah menulis resensi terbagi atas tiga tahapan.
Tahapan menulis resensi adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan meliputi: (a)
Membaca contoh-contoh resensi; dan (b) Menentukan buku yang akan diresensi.
2. Tahap Pengumpulan data: (a) Membaca
buku yang akan diresensi; (b) Menandai bagian-bagian yang akan dijadikan
kutipan sebagai data; (c) Menuliskan data-data penulisan resensi.
3. Tahap penulisan meliputi: (a)
Menuliskan identisa buku; (b) Mengemukakan sinopsis novel; (c) Mengemukakan
kelebihan dan kekurang-an buku novel; (d) Mengemukakan sasaran pembaca; dan (e)
Mengoreksi dan memperbaiki resensi berdasarkan susunan kalimatnya, kohesi dan
koherensi karangan, diksi, ejaan dan tanda bacanya.
0 Komentar